×
Panduan Lengkap Fiber Optic Splicing untuk Koneksi Stabil dan Minim Loss
Panduan Lengkap Fiber Optic Splicing untuk Koneksi Stabil dan Minim Loss

Untuk pemilik RT RW Net, tim IT gedung, hingga teknisi lapangan yang ingin sambungan serat optik bekerja maksimal tanpa gangguan.

Fiber optic splicing adalah proses menyambungkan dua ujung serat optik agar cahaya merambat mulus dari satu serat ke serat lain. Hasil splicing yang presisi berdampak langsung pada kecepatan, stabilitas, dan umur jaringan. Pada deployment FTTH, backbone, hingga perbaikan putus, kualitas splicing sering kali menjadi pembeda antara jaringan yang rewel dan jaringan yang andal.

Definisi singkat dan manfaat utama

Berbeda dengan konektor yang bisa dilepas pasang, splicing menghasilkan sambungan permanen. Keuntungan utamanya adalah loss lebih rendah dan reflektansi lebih kecil, sehingga cocok untuk jalur kritis berkapasitas tinggi. Ketika dilakukan dengan benar, loss sambungan dapat berada di kisaran < 0,1 dB yang dianggap sangat baik untuk performa jaringan modern.

Jenis fiber optic splicing

Fusion splicing

Metode ini “mengelas” dua serat dengan busur listrik setelah keduanya disejajarkan presisi. Hasilnya adalah sambungan kuat dengan loss sangat rendah dan reflektansi minimal. Banyak sumber teknis menempatkan typical insertion loss fusion di kisaran 0,02 sampai 0,1 dB tergantung kualitas alat, fiber, dan teknisi.

  • Kelebihan kualitas optik terbaik, reliabilitas tinggi, cocok untuk backbone dan FTTH massal.
  • Catatan butuh fusion splicer dan teknisi terlatih.

Mechanical splicing

Penyambungan secara mekanis menggunakan dudukan presisi dan gel indeks untuk “menjembatani” gap antarfiber. Praktis untuk perbaikan cepat atau lingkungan terproteksi, namun loss dan reflektansinya lebih tinggi dibanding fusion. Kisaran loss umum 0,2 dB atau lebih tergantung kualitas perangkat dan pemasangan. 

  • Kelebihan cepat, investasi alat awal lebih rendah.
  • Catatan kurang ideal untuk rute luar ruang jangka panjang.

Standar dan parameter kualitas yang perlu diketahui

Serat singlemode yang paling umum di lapangan adalah kategori ITU T G.652 yang dioptimalkan untuk 1310 nm dan juga bekerja baik di 1550 nm. Memahami karakteristik ini membantu Anda menentukan panjang gelombang uji, batas loss, serta ekspektasi performa saat splicing. 

Untuk patokan kinerja komponen pasif termasuk splice, keluarga standar IEC 61753 menyediakan kerangka uji dan kategori lingkungan operasi yang relevan, sementara dokumen spesifik seperti IEC 61753‑131‑03 mengatur persyaratan kinerja mechanical splice untuk skenario outdoor protected. 

Sebagai acuan praktis saat menghitung anggaran daya tautan, The FOA menyarankan estimasi loss per splice sekitar 0,15 dB untuk fusion singlemode dan hingga 0,3 dB untuk mechanical pada kondisi tertentu. Gunakan nilai konservatif saat merencanakan rute untuk memberi margin keselamatan. 

Alat yang dibutuhkan teknisi splicing

  • Fusion splicer dan fiber cleaver presisi.
  • Alat preparasi stripper, alkohol isopropil 99 persen, tisu bebas serat.
  • Proteksi sambungan heat shrink sleeve, splice tray, closure tahan air untuk luar ruang.
  • Alat uji OTDR, sumber cahaya dan power meter, alat inspeksi mikroskop.

Langkah kerja fiber optic splicing yang rapi dan konsisten

  1. Persiapan dan kebersihan buka jaket kabel, bersihkan buffer dan coating, pastikan lingkungan kerja minim debu.
  2. Cleaving potong serat tegak lurus menggunakan cleaver berkualitas untuk menghindari sudut miring yang menambah loss.
  3. Penyelarasan dan pengelasan untuk fusion, sejajarkan inti lalu lakukan peleburan; untuk mechanical, pasang di dudukan berisi gel indeks.
  4. Proteksi pasang sleeve lalu heat sesuai rekomendasi produsen. Simpan di tray secara longgar dengan radius tikung aman.
  5. Pengujian lakukan uji insertion loss dan OTDR untuk memverifikasi kualitas sambungan dan lokasi event. 

Tip lapangan gunakan tenda kerja portabel saat angin kencang atau hujan gerimis, dan ganti elektroda fusion splicer sesuai interval pabrikan untuk menjaga stabilitas busur.

Pengujian dan troubleshooting dengan OTDR

OTDR memetakan profil redaman sepanjang serat, menandai event seperti sambungan, konektor, dan patahan. Dari kurva, teknisi dapat membaca splice loss, lokasi event, hingga parameter seperti optical return loss yang memengaruhi performa sistem berkecepatan tinggi. 

  • Gunakan panjang gelombang uji 1310 dan 1550 nm untuk gambaran menyeluruh.
  • Bandingkan hasil dengan anggaran daya rute dan standar internal.
  • Jika loss tinggi, ulangi inspeksi kebersihan, cek kualitas cleave, dan evaluasi setelan busur.

Contoh kasus ringkas

Sebuah rute kampung internet sepanjang 1 km membutuhkan 8 titik sambungan. Dengan target 0,1 dB per fusion splice, total loss dari sambungan sekitar 0,8 dB. Untuk rute yang sama memakai mechanical 0,25 dB per titik, total loss menjadi 2 dB. Selisih 1,2 dB ini signifikan terhadap margin daya terutama jika terdapat beberapa konektor dan splitter.

Praktik terbaik yang meningkatkan umur jaringan

  • Standarkan prosedur kebersihan dan inspeksi sebelum splicing.
  • Simpan rekaman hasil uji OTDR setiap rute sebagai baseline.
  • Gunakan closure sesuai kelas lingkungan dan pastikan sealing benar.
  • Ikuti rekomendasi standar relevan (misalnya ITU T G.652 dan IEC 61753) saat menetapkan KPI kualitas.